Berawal pada saat pemasangan antena didaerah pegunungan, tepatnya di desa gutomo kabupaten pekalongan. Kami kesulitan dalam mendapatkan gambar tv yang jernih. Sudah dicoba dengan beberapa teknik tapi gambar yang didapatkan masih kurang memuaskan. Maka untuk yang ketiga kalinya kami menggunakan teknik dengan pemasangan dua buah antena yang digabung menjadi satu.
Di daerah-daerah tertentu, ketinggian gunung-gunung akan menyebabkan kesulitan dalam penerimaan siaran televisi swasta. Diperlukan perhitungan yang cermat, maupun pemilihan dan pemasangan antena yang tepat, setidaknya untuk mengurangi kesulitan tersebut. Selain dari itu, biaya yang dikeluarkan pun akan semakin tinggi, sesuai dengan tingkat kesulitannya.
Ada 4 hal yang perlu diperhatikan, yaitu : penguatan, gain, antena harus maksimal, dan dibantu pula dengan penguatan tambahan berupa booster antena. Pengarahan antena harus tepat ke arah datangnya sinyal. Dalam hal ini, belum tentu lurus ke arah lokasi pemancar, bisa juga ke arah sinyal pantulan dari gunung tersebut. Antena haruslah setinggi mungkin, minimal 18 meter dari tanah.
Pada beberapa kasus penerimaan, bahkan melemah kalau antena terlalu tinggi, hal mana bisa terjadi karena faktor besar kecilnya berkas sinyal pada ketinggian tertentu. Kerugian, losses, sepanjang kabel penyalur dan sarana distribusi harus ditekan serendah mungkin. Bila ke empat hal di atas sudah dipenuhi semua, tetapi hasil penangkapan siaran masih juga tidak memuaskan, Anda jangan buru-buru menyerah. Harap diingat, itu bukan berarti sinyal tidak bisa diterima.
Akan tetapi yang sekarang harus dilakukan adalah bagaimana meningkatkan mutu penerimaan. Pada tahap ini, poin dua di atas biasanya sudah tidak bisa ditingkatkan lagi, sebab posisi optimumnya sudah ditemukan, terbukti dari telah diterimanya gambar dari sinyal tersebut. Yang masih harus ditingkatkan lagi adalah poin 1, 3, dan 4. Penguatan antena adalah dengan memparalel, stacked. Caranya banyak sekali, kita akan bahas beberapa yang praktis saja.
Salah satunya adalah cara memparalelkan dua buah antena UHF, dengan terminasi 75 ohm untuk memperoleh tambahan penguatan (teoritis) dua sampai tiga dB lagi. Jarak antena yang akan distack jangan terlalu dekat. Jarak antar boom antena sebaiknya minimal sekitar satu lambda. Semakin tinggi penguatan antena, jarak antar boom semakin jauh, tetapi umumnya tidak melebihi tiga lambda. Pastikan, terminasi antena yang akan dipakai sesuai dengan impedansi kabel 75 ohm.
Gunakan sepotong kabel koaksial 75 ohm tipe RG 11 A/U, panjang 15,3 cm untuk menghubungkan antena dengan konektor T yang terletak di tengah kedua antena, lihat gambar 1. Konektor T dengan terminal input 75 ohm pada booster antena dihubungkan dengan sepotong kabel koaksial 52 ohm tipe RG 213 U panjang antara 7,7 hingga 8 cm, lihat gambar 2.
Kalau letak booster antena tersebut agak jauh, atau lebih dari 8 cm, ujung kabel itu dihubungkan ke spicer atau konektor 1 dahulu, lalu dari sana dihubungkan ke terminal input 75 ohm pada booster antena, dengan sepotong kabel koaksial 75 ohm tipe RG 11 A/U sepanjang 15,3 cm. Output booster antena 75 ohm dihubungkan ke unit power supply booster dengan kabel transmisi koaksial 75 ohm.
Ada beberapa jenis kabel yang bisa dipakai, seperti empat jenis berikut, mulai dari yang paling murah dengan kerugian tinggi sampai yang paling mahal dengan kualitas yang lebih baik. Jenis kabel itu adalah 5C 2V, RG 59 (F), 7C 2V, dan RG 11 A/U. Untuk bagian ini, jangan memakai kabel RG 213 U. Pada tiap-tiap penyambungan, antar kabel koaksial jangan dilakukan dengan cara solder langsung, tetapi harus melalui konektor. Lain soal, kalau Anda mengerti betul teknik penyambungan langsung.
PEMASANGAN ANTENA UHF UNTUK DAERAH PEGUNUNGAN
Posted by ANTENA PEKALONGAN on Tuesday 30 September 2014
TEKNIK PERAKITAN
ANTENA WAJAN BOLIK SEBAGAI PENGUAT WIFI/MODEM
gambar 2
1. Siapkan
wifi/modem USB
2. Pasang
antena sesuai dengan gambar 2.
3. Pasang
modem/wifi pada dipusat tengah antena dan hubungkan dengan kabel USB ke
laptop/komputer.
4. Untuk Kabel
gunakan perpanjangan kabel USB ( panjang sampai 10 m bisa dipesan disini)
5. Apabila
antena digunakan untuk wifi/modem, alumunium kupu-kupu tidak perlu dipasang
6. Gunakan
pelindung wifi/modem dari cuaca, bisa menggunakan botol aqua/pipa/mizone/ bekas
botol obat (lihat gambar no 2).
7. Arahkan
antena ke BTS terdekat atau pemancar wifi terdekat.
8. Penyangga
antena bisa menggunakan pipa besi/ paralon ¾ inch atau bambu
www.antenapekalongan.blogspot.com